Fakta Penyergapan Osama Bin Laden yang Dipelintirkan

Gedung Putih memang harus merevisi cerita tentang penyerbuan yang menewaskan Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan, demikian harian yang terbit di Inggris, Guradian, melaporkan. Media ini mencatat, banyak fakta yang berbelok tentang operasi penyerbuan itu, dan tentang Osama bin Laden sendiri.
Kini, rumah persembunyian Osama dijaga ketat aparat kepolisian Pakistan. Namun, banyak jejak Osama di sana yang sudah dihapuskan. Setidaknya, para prajurit Amerika yang telah  menjelajahi bangunan tiga lantai itu membawa serta harddisk komputer  dan  dokumen berharga- termasuk juga tubuh Bin Laden yang berlumuran darah, yang kemudian dikubur di laut.
Keesokan harinya, intelijen Pakistan - marah karena tidak menerima informasi tentang penyerbuan itu. Mereka datang mengangkut furnitur dan barang-barang lain. Tapi itu tidak mungkin untuk menghapus setiap jejak drama yang menjadi akhir perburuan tersebut.
Apa saja fakta yang dibelokkan dari penyerbuan itu? Berikut data-data dari Guardian:
* "Ini adalah perak!" Yasser, bocah 12 tahun, menyatakan. Apa yang dipegangnya hanyalah potongan dari sebuah knalpot mobil biasa. Gambaran AS bahwa Osama tinggal di mansion mewah ikut mempengaruhi publik Pakistan, bahwa pimpinan Al Qaeda itu bergelimang kekayaan di akhir hayatnya. Seorang intelijen yang berkeliaran di dekatnya tampak gugup, sebelum menyambar anak dengan tangan dan membawanya pergi.
* Beberapa jam setelah kematian Bin Laden, para pejabat AS memberitahu bahwa ia  melawan dan karenanya ditembak oleh tim khusus AL Amerika Serikat yang menyerbu lantai kedua dan  tiga dari tempat persembunyiannya. Fakta itu ternyata tidak benar. Bin Laden tidak bersenjata, ditembak di kepala dan dada.
* Rincian lain menyebutkan ia menggunakan salah seorang istrinya sebagai tameng hidup. Faktanya, istrinya telah terluka di kaki sambil bergegas ke arah pasukan khusus sebelum ia terbunuh.
* Disebut-sebut, rumah persembunyian Osama bin Laden adalah sebuah mansion dekat markas tentara Pakistan berharga sewa jutaan dolar AS. Faktanya, rumah bertembok tinggi itu jauh dari gambaran itu; setidaknya terlihat dari cat bangunan yang terkelupas dan tak terawat, serta tak ada satupun AC di lantai-lantainya.
* Berbagai rincian, bagaimanapun, tetap kabur. Para pejabat Amerika mengubah versi awal mereka untuk mengungkapkan bahwa seorang perempuan yang tewas dalam serangan terhadap kompleks itu bukan istri Bin Laden.
Hal ini juga tidak jelas bagaimana Bin Laden, yang terpojok dalam ruangan di lantai tiga yang ditandai dengan kaca jendela hancur, melawan saat  tentara AS menerobos ke kamarnya.

Washington DC: Pemimpin Al-Qaidah Usamah bin Ladin alias Osama bin Laden tidak bersenjata ketika pasukan khusus Amerika Serikat menyerang kompleksnya di Pakistan, Ahad dini hari silam. Namun, ia melawan sebelum ditembak. Demikian disampaikan Juru Bicara (Jubir) Gedung Putih Jim Garner di Washington DC, AS, Selasa (3/5).

 Osama Tak Bersenjata, Tapi Melawan

Garney mengatakan pula, istri Osama "penyerang AS yang terburu-buru" dan ditembak di kakinya, tapi tidak tewas. Pernyataan ini jelas berlawanan dengan yang disampaikan seorang pejabat Gedung Putih, sehari sebelumnya [baca: Wanita Itu Bukan Istri Osama].
Kendati demikian, Garney menolak memberikan perincian lagi mengenai kelakuan Osama pada saat serangan itu. "Perlawanan tidak (selalu) membutuhkan senjata api," katanya.
Pasukan AS menghadapi tembak-menembak sepanjang serangan 40 menit itu. "Kami memperkirakan perlawanan besar-besaran dan kami telah menemui perlawanan besar-besaran. Ada banyak orang lain yang bersenjata di kompleks itu," kata Garney.
Ia juga mengatakan tewasnya Osama tidak mungkin mempengaruhi jadwal waktu AS untuk mengeluarkan tentara Negeri Adidaya dari Afghanistan. Garney menambahkan, maksud untuk memulai pengurangan tentara AS di Afghanistan tetap pada Juli mendatang.
Sebelumnya, Garney menjelaskan istri Osama bin Laden ditembak di kaki, tapi tidak tewas. Pernyataan Garney ini sekaligus membalikkan laporan sebelumnya bahwa perempuan tersebut telah tewas digunakan sebagai tameng manusia dalam tembak-menembak.
Istri Osama berada dalam ruangan yang sama seperti suaminya, ketika pasukan khusus AS menyerang sebuah kompleks di Pakistan, Ahad silam. "Ia (istri Osama) buru-buru menyerang (tentara) AS dan ditembak di kaki, tapi tidak tewas, kata Garner kepada wartawan.
Pada Senin lalu, para pejabat AS mengatakan wanita itu telah bertindak sebagai tameng manusia untuk melindungi Osama. Ia pun telah tewas dalam baku tembak yang terjadi di kompleks tersebut.

berbagi ilmu berbagi wawasan berbagi hidup
EmoticonEmoticon